Perkembangan Strategi dan
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
A. Perencanaan Pembangunan
1. Manfaat perencanaan pembangunan
Manfaat perencanaan pembangunan
adalah :
a. Terdapatnya suatu pengarahan
kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegitan-kegiatan yang ditunjukan
kepada pencapaian tujuan pembangunan.
b. Dapat dilakukan suatu perkiraan
terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan
mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai
hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
c. Memberikan kesempatan untuk memilih
berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih
kombinasi cara yang terbaik.
d. Dapat dilakukan penyusunan skala
prioritas.
e. Dapat dicapai stabilitas ekonomi,
menghadapi siklis konjungtur.
2. Periode perencanaan pembangunan
Dalam sejarah perkembangannya,
perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia dibagi dalam beberapa periode,
yakni :
a. Periode sebelum Orde Baru,
dibagi dalam :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965
b. Periode setelah Orde Baru,
dibagi dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode
Stabilisasi dan Rehabilitasi.
Periode Repelita I
: 1969/70 – 1973/74
Periode Repelita II
: 1974/75 – 1978/79
Periode Repelita III :
1979/80 – 1983/84
Periode Repelita IV :
1984/85 – 1988/89
Periode Repelita V
: 1989/90 – 1993/94
- Strategi Pembangunan
a.
Strategi Pertumbuhan Penduduk dari Pendapatan Perkapita
- Pendapatan
naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika
melampaui titik tersebut, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat
kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan
penduduk turun.
- Dengan
kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang.
Spesialisasi meningkat dan Mobilitas, ekonomi dan sosial. Kenyataan mengurus
anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan
menurun.
b.
Strategi Pembangunan dengan pemerataan
Keadaan sosial antara
si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari alternatif.
Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan. Strategi
ini dikemukakakan oleh Ilma Adelman dan Morris. Yang menonjol pada pertumbuhan
pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social
engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu.
Dengan kata lain, pembangunan masih diselerenggarakan atas dasar persepsi,
instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid
Hadad). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu
memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti
pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial.
c.
Strategi Ketergantungan
§ Kemiskinan di negara berkembang lebih
disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara
lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan
keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantugan pihak lain. Langkah
yang dapat ditempuh diantaranya adalah :
a.
Meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan
kemampuan dalam bidang produksi.
b.
Mencintai produk dalam negeri.
d.
Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini
dikemukakan oeh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang
mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Menurut
mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan
kemampuan/pengaruh menyebar dari kayak e miskin (spread effects) lebih kecil
dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya
(back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa
Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,
sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
e.
Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari
strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini
selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun
1975, dengan menenkankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat
dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada
pengangguran.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi, diantaranya adalah:
a. Sumber
daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut. Semua itu
mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan
bahan baku produki. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk
mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih
tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
b. Sumber
daya manusia, menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan
kualitas pendudk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk
memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas produk menentukan seberapa
besar produktivitas yang ada.
c. Sumber
daya modal, dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan
modal dari investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber
daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi, karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
- Strategi pembangunan ekonomi Indonesia
Pada umumnya,
pembangunan nasional di berbagai negara sedang berkembang lebih ditekankan pada
pembangunan ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi dapat mendukung pencapaian
tujuan yang diharapkan atau dapat mendorong perubahan-perubahan dan pembaruan
dalam kehidupan. Pembangunan nasional di Indonesia ditujukkan untuk mewujudkan
suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 di dalam wadah negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dan dinamis, serta
dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
4.
Perencanaan Pembangunan
Pembangunan pada
hakikatnya, merupakan serangkaian proses perubahan yang terus-menerus menuju ke
arah tujuan yang ingin dicapai. \
· Beberapa
rencana pembangunan Nasional yang tersirat dalam pembukaan UUD 1945
antara lain :
a.
Memajukan kesejahteraan umum.
b.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
c.
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
d.
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
· Manfaat
dari perencanaan pembangunan adalah :
a.
Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang
terbaik.
b.
Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih
urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan
usahanya.
c.
Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan
suatu pengawasan dan evaluasi.
d.
Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan
ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan.
Referensi :
1.
Aris Budi S., 1996, Buku Paket
Perekonomian Indonesia, Universitas Gunadarma, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar